Thursday 5 December 2019

RCO LEBIH EFISIEN DARI SOLAR INDUSTRI


Perekonomian global saat ini belum menunjukkan  tanda-tanda yang menggembirakan, apalagi ditambah dengan adanya perang dagang antara Amerika dengan Tiongkok.
Untuk itu, perusahaan dituntut harus benar-benar melakukan efisiensi, terutama dalam hal biaya produksi agar tetap bisa bersaing dan tetap eksis dalam menghadapi situasi perekonomian yang belum menggembirakan tersebut.

Sementara itu salah satu komponen biaya produksi yang paling besar adalah bahan bakar.


Oleh karena itu salah satu solusi untuk menekan biaya produksi adalah dengan menggunakan bahan bakar alternatif/terbarukan, seperti RCO (Rubber Chemical Oils) sebagai pengganti solar yang harganya jauh lebih murah dibanding dengan solar industri. Dengan menggunakan RCO sebagai bahan bakar alternatif/terbarukan, dari segi harga perusahaan dapat melakukan efisiensi sebesar 35,29% - 50,23%. Sehingga selain dapat menekan biaya produksi, produk yang dihasilkan juga competitif.

Jadi minyak bakar RCO ini adalah salah satu bahan bakar alternatif/terbarukan sebagai pengganti solar industri yang harganya lebih murah. Selain RCO lebih murah, dengan  kalori lebih tinggi, maka terjadi penghematan 25% s/d 30% dari nilai kalori apabila menggunakan RCO. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah dan perusahaan untuk dapat lebih efisien dalam menggunakan bahan bakar.


 Beberapa jenis bahan bakar minyak dan nilai kalorinya :
Bahan Bakar
Nilai Kalori (BTU/lb)
Berat Jenis (kg/l)
Avigas
20.500
0,72
Avtur
18.400
0,80
Super 98 / Pertamax
20.500
0,72
Premium
19.800
0,81
Minyak Tanah
19.200
0,84
Solar
18.600
0,86
Minyak Bakar
19.300
0,95


Nilai kalori adalah suatu angka yg menyatakan jumlah panas / kalori yg dihasilkan dari proses pembakaran sejumlah tertentu bahan bakar dengan udara / oksigen.
Nilai Kalori bahan bakar MINYAK, umumnya antara 18.300 ~ 20.500 BTU/lb.

Kandungan kalori pada Solar, sebagai berikut :
Awalnya ditetapkan nilai energi solar 18.600 BTU/US gallon.
Kalau dikonversikan ke kalori:
1 liter = 0,2642 US Gallon
1 BTU = 1.055,056 joule
1 joule = 4,184 kalori
1 US gallon = 3,7854 ltr
maka 1 liter solar = 9.240 kkal.




Sebagai perbandingan nilai kalori yang terkandung didalam beberapa bahan bakar dapat dilihat sebagai berikut :
1. Solar = 9.240 kkal/liter.
2. RCO = 10.400 kkal
3. LPG = 11.220 kkal/kg
4. Natural gas = 9.424 kkal/m3.
5. Fuel oil = 9.766 kkal/m3.
6. Batu bara = 4.800 kkal/kg.



Perbandingan Penggunaan Solar Industri dengan RCO 

Keterangan
SOLAR
Industri
RCO
Harga per liter
*Rp.10.950,-
*Rp.5.500,-
Pemakaian  per bulan/ltr
(rata2 industri menengah)
16.000 ltr
16.000 ltr
Cost per bulan
Rp.   175.200.000,-
Rp.   88.000.000,-
Cost per tahun
Rp.2.102.400.000,-
Rp.1.056.000.000,-
**Penghematan dari segi  
    Harga
-
35,29%-50.23%
              
              *Harga rata-rata Solar Industri Pertamina Area I Bulan Desember 2019.
*Harga rata-rata RCO untuk wilayah Jabodetabek, include ongkos kirim non PPN
**Penghematan penggunaan RCO dibanding dng Solar industri


Wednesday 31 August 2016

ENERGY SOLUTION


Minyak merupakan materi yang krusial sebagai bahan bakar yang sangat dibutuhkan. Berdasarkan data dari Statistical Review of World Energy 2013 bahwa Indonesia dalam satu dekade ini telah menduduki peringkat 14 dunia dalam hal konsumsi minyak. Pada tahun 2012 saja, konsumsi minyak Indonesia mencapai 1,56 juta barel per hari. Sedangkan menurut Wakil Direktur Reforminer Institute dalam Pertamina Energy Outlook 2014 menyatakan bahwa cadangan minyak di Indonesia hanya tersisa 12 tahun saja.
Dengan semakin meningkatnya konsumsi minyak di Indonesia dari tahun ke tahun, sementara cadangan minyak yang tersedia semakin menipis, maka diperlukan energi terbarukan/alternatif, yang salah satunya adalah Rubber Chemical Oil (RCO).


Oleh karena itu kami
PT. ERATAMA menangkap peluang usaha ini dan kini menjadi salah satu perusahaan industri yang bergerak dalam pengolahan dan perdagangan bahan bakar minyak RCO tersebut.  RCO adalah jenis minyak bakar yang berasal dari karet atau ban bekas yang disuling sehingga menghasilkan cairan minyak yang dapat membantu proses pembakaran media untuk menghasilkan uap atau panas.

RCO dapat di aplikasikan untuk minyak bakar boiler dan burner yang sebelumnya menggunakan minyak bakar solar, minyak tanah atau residu, tanpa harus merubah instalasi yang sudah ada, misalnya ukuran nozel atau control burner dan tanpa pre-heating yaitu alat bantu untuk memanaskan larutan minyak supaya cair atau encer.

RCO aman digunakan pada boiler dan burner karena berbahan dasar karet (bukan mineral) sehingga tidak menimbulkan korosi dan tidak mengendap pada nozel apabila boiler dan burner tidak di gunakan dalam jangka waktu yang relatif lama.

Friday 19 August 2016

RCO LEBIH EFISIEN DIBANDING SOLAR INDUSTRI




Saat ini situasi dan kondisi prekenomian sedang mengalami kelesuan/pelemahan, bukan hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi secara global perekenomian memang sedang mengalami pelemahan. Pelemahan ekonomi yang melanda Indonesia mengakibatkan beberapa perusahaan mengurangi tenaga kerjanya. Tahun ini lebih dari 30 ribu tenaga kerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Hal itu diungkapkan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri, (pernyataan menaker tgl.14/8/2015).
Aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) tak hanya terjadi di Indonesia. Di Amerika Serikat (AS), PHK juga dilakukan oleh sejumlah perusahaan besar, demi efisiensi di tengah lesunya perekonomian.
Dilansir dari CNN, Kamis (1/10/2015), ada sejumlah perusahaan di AS yang tercatat melakukan PHK terhadap pegawainya, diantaranya :
1. Hewlett-Packard (HP) telah memangkas 85.000 pegawai.
2. Schlumberger (contactor migas) memangkas 20.000 karyawan.
3. Baker Hughes (contractor migas) mengumumkan pemangkasan 86.000 karyawan.
4. Microsoft, terakhir dilakukan di Juli 2015, sebanyak 7.800 karyawan dirumahkan.
5. dll

Untuk menghindari hal tersebut, perusahaan dituntut harus benar-benar melakukan efisiensi, terutama dalam hal biaya produksi. Sementara itu salah satu komponen biaya produksi yang paling besar adalah bahan bakar.

Oleh karena itu salah satu solusi untuk menekan biaya produksi adalah dengan menggunakan bahan bakar alternatif/terbarukan, seperti RCO (Rubber Chemical Oils) sebagai pengganti solar yang harganya jauh lebih murah dibanding dengan solar industri. Dengan menggunakan RCO sebagai bahan bakar alternatif/terbarukan, dari segi harga perusahaan dapat melakukan efisiensi sebesar 25,29%. Sehingga selain dapat menekan terjadinya PHK, produk yang dihasilkan juga competitif.

Jadi minyak bakar RCO ini adalah salah satu bahan bakar alternatif/terbarukan sebagai pengganti solar industri yang harganya lebih murah. Selain RCO lebih murah, dengan  kalori lebih tinggi, maka terjadi penghematan 25% s/d 30% dari nilai kalori apabila menggunakan RCO. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah dan perusahaan untuk dapat lebih efisien dalam menggunakan bahan bakar.


 Beberapa jenis bahan bakar minyak dan nilai kalorinya :
Bahan Bakar
Nilai Kalori (BTU/lb)
Berat Jenis (kg/l)
Avigas
20.500
0,72
Avtur
18.400
0,80
Super 98 / Pertamax
20.500
0,72
Premium
19.800
0,81
Minyak Tanah
19.200
0,84
Solar
18.600
0,86
Minyak Bakar
19.300
0,95


Nilai kalori adalah suatu angka yg menyatakan jumlah panas / kalori yg dihasilkan dari proses pembakaran sejumlah tertentu bahan bakar dengan udara / oksigen.
Nilai Kalori bahan bakar MINYAK, umumnya antara 18.300 ~ 20.500 BTU/lb.

Kandungan kalori pada Solar, sebagai berikut :
Awalnya ditetapkan nilai energi solar 18.600 BTU/US gallon.
Kalau dikonversikan ke kalori:
1 liter = 0,2642 US Gallon
1 BTU = 1.055,056 joule
1 joule = 4,184 kalori
1 US gallon = 3,7854 ltr
maka 1 liter solar = 9.240 kkal.




Sebagai perbandingan nilai kalori yang terkandung didalam beberapa bahan bakar dapat dilihat sebagai berikut :
1. Solar = 9.240 kkal/liter.
2. RCO = 10.400 kkal
3. LPG = 11.220 kkal/kg
4. Natural gas = 9.424 kkal/m3.
5. Fuel oil = 9.766 kkal/m3.
6. Batu bara = 4.800 kkal/kg.



Perbandingan Penggunaan Solar Industri dengan RCO 

Keterangan
SOLAR
Industri
RCO
Harga per liter
Rp.6.891,-
*Rp.5.500,-
Pemakaian  per bulan/ltr
(rata2 industri menengah)
16.000 ltr
16.000 ltr
Cost per bulan
Rp.   110.256.000,-
Rp.   88.000.000,-
Cost per tahun
Rp.1..323.072.000,-
Rp.1.056.000.000,-
**Penghematan dari segi 
    Harga
-
25,29%
**Penghematan dari segi Kalori
  (Kal.Solar=9.240, RCO=10.400)

25% - 30%

*Harga rata-rata untuk wilayah Jabodetabek, include ongkos kirim non PPN
**Penghematan penggunaan RCO dibanding dng Solar industri