Monday 15 December 2014

RUBBER CHEMICAL OIL (RCO)



Kami PT. ERATAMA, memperkenalkan minyak bakar alternatif Rubber Chemical Oil ( RCO), yang mana minyak bakar ini sangat cocok untuk mesin boiler dan burner juga bisa di gunakan untuk pre-ignation (pengapian awal) apabila boiler atau burner menggunakan bahan bakar batu bara.
RCO adalah jenis minyak bakar yang berbahan dasar karet yang di suling sehingga menghasilkan cairan minyak yang dapat membantu proses pembakaran media untuk menghasilkan uap atau panas. RCO dapat di aplikasikan untuk minyak bakar boiler dan burner yang sebelumnya menggunakan minyak bakar solar, minyak tanah atau residu.tanpa harus merubah instalasi yang sudah ada, misalnya ukuran nozel atau control burner dan tanpa pre-heating yaitu alat bantu untuk memanaskan larutan minyak supaya cair atau encer.

RCO aman di gunakan pada boiler dan burner    karena  RCO berbahan dasar karet (bukan mineral) sehingga tidak menimbulkan korosi dan tidak mengendap pada nozel apabila boiler  dan  burner  tidak   digunakan  dalam  jangka waktu  yang  relatif  lama.
RCO yaitu minyak bakar alternatif yang di hasilkan dari penyulingan karet-karet bekas, misalnya karet bekas ban kendaraan bermotor atau karet yang di hasilkan dari limbah produksi pabrik. Jadi pada dasarnya karet itu sebagai bahan baku utama RCO dan tidak ada bahan tambahan lain (non additive) yang di olah pada saat proses produksi. RCO berwarna hitam pekat sesuai warna dasar karet ban bekas, berbau agak tajam.



KAWAT BAJA DARI BAN BEKAS


Produksi BAN yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Sejalan dengan itu, keberadaan ban‐ban bekas yang sudah tidak terpakai tentu menjadi masalah tersendiri untuk ditangani. Ban – ban bekas ini akan mencemari lingkungan sekitarnya dikarenakan ban bekas tidak dapat terurai dengan mudah apabila hanya dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu usaha untuk dapat Mengubah limbah ban bekas menjadi sesuatu yang lebih 
bemanfaat. 


Ban berbahan dasar karet, merupakan salah satu jenis polimer sintetis (Polystirene). Polystirene tidak dapat dengan mudah direcycle sehingga pengolahan limbah polystirene harus dilakukan secara benar agar tidak merugikan lingkungan. Proses perengkahan polystirene merupakan salah satu cara untuk meminimalisir limbah polystirene tersebut. Polystirene adalah molekul yang memiliki berat molekul ringan, terbentuk dari monomer stirena yang berbau harum. Kelebihan polystirene adalah ringan, keras, tahan panas, agak kaku, tidak mudah patah dan tidak beracun Proses perengkahan ini berlangsung pada suhu tinggi, sehingga diperlukan katalis untuk menurunkan temperatur dan menyingkat waktu proses.


Komposisi Material pada Ban

D e s k r i p s i      Ban Kendaraan  Penumpang           Ban Kendaraan Truk
Karet Alam                    14%                                                   27%
Karet Sintetis                 27%                                                   14%
Carbon Black                 28%                                                   28% 
Steel                          14 – 25%                                            14 – 25%
Fabric, fillers, accelerators,
antiozonants, etc           16 – 17%                                       16 – 17%
Berat rata2 (baru)          25 lbs                                                 120 lbs
Berat rata2 (bekas)      22.5 lbs                                                110 lbs


Proses Pengolahan Ban Bekas

Secara umum dikenal 2(dua) cara Proses Pengolahan Ban Bekas, yaitu: Batch system dan Continous system, salah satu pertimbangan utamanya adalah dari kapasitas produksi, yakni untuk kapasitas kecil lebih sesuai menggunakan sistim Batch dan kapasitas besar menggunakan sistim Continous.



 
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ban dihancurkan menjadi ukuran kecil +/‐5cm, selanjutnya potongan ban dimasukkan kedalam tabung reaktor dengan menambah katalis tertentu untuk dipanaskan sampai dengan temperature 5500C. Gas yang keluar dari pemanasan ini langsung didinginkan, sehingga akan diperoleh Minyak (setingkat Premium atau Solar atau Minyak Tanah) dan Gas Sintetis bersifat flammable yang dilalirkan kembali ketabung reaktor sebagai sumber panas. 

Proses ini dikenal dengan CATALYTIC PYROLISIS atau THERMAL DEPOLYMERIZATION.

Selain menghasilkan Minyak dan Gas, proses ini juga akan menghasilkan produk yang bernilai ekonomi yakni Carbon Black yang dapat dijual kepada pabrik2 Ban dan Kawat baja yang dapat dijual kepada pabrik2 pengecoran logam. Setiap 10.000 kg potongan Ban yang diproses secara pirolisa dapat menghasilkan:
􀂃 4.500 ltr Minyak
􀂃 3.300 kg Carbon Black
􀂃 1.100 kg Kawat baja
􀂃 1.100 kg Gas Sintetis